Minggu, 24 Juni 2012

Entah

Entah karena apa aku memiliki rasa ini padanya, rasa yang aku sendiri pun tak tahu apakah itu kagum, suka, ataukah cinta. Aku tak tahu apakah aku hanya kagum padanya yang tanggap memberi solui dalam hampir setiap masalah yang kami terima di organisasi yang baru kuikuti itu. Dia bukanlah eorang yang teramat rupawan, biasa aja. Dia juga bukan eorang ikhwan eperti yang selama ini ku dambakan. Dia hanya seorang yang baru kukenal sekitar sebulan lalu. Tak lebih. Tapi mengapa aku senang saat berbicara dengannya yang menurutku dewasa dan bersosok seorang pemimpin yang spontan, tegas, tapi lembut. Aku takut rasa ini salah. Ingin aku berteriak dan menangis. Seandainya ada semacam media sosial atau perangkat lunak yang dapat langsung menghubungkanku dengan Tuhan sehingga aku dapat langsung bertanya dan Sang Maha Kuasa bisa langsung menjawab kegalauanku ini, aku tak akan bimbang seperti saat ini. Entah mengapa sering terbayang wajahnya saat aku memejamkan mata. Entah mengapa aku tiba-tiba teringat dan memikirkannya. Bahkan saat aku berdoa pada Sang Pemberi Cinta untuk menjodohkanku dengan orang yang terbaik menurutNya, bayangan wajahnya terlintas, jelas. Aku takut jatuh. Aku takut bersalah dan menyesal di akhir. Aku ingin menekan rasa ini dan menutupnya rapat-rapat, tapi sanggupkah aku? Aku telah berjanji pada orangtuaku dan diriku sendiri untuk tetap sendiri hingga aku sarjana. Akupun tak ingin melanggar apa yang telah kuyakini. Aku ingin mendapat apa yang telah Dia janjikan, bahwa seorang yang menahan peasaannya hingga kematian datang maka ia akan mati syahid. Aku pun takut jika rasa ini bertepuk sebelah tangan dan aku akan benar-benar menyesal. Aku hanya ingin memiliki cinta pada lelaki yang tepat, yang terbaik menurutNya. Seseorang yang akan menjadi imam di keluarga kami nanti yang semoga juga kan tetap menjadi keluarga di surgaNya. Dan satu-satunya cara untuk mewujudkan itu adalah dengan pernikahan, yang kumau hanya sekali seumur hidup. Tapi itu mungkin baru akan dapat terwujud nanti, sekitar 4 tahun lagi. Ya Rabb, tolong hambaMu yang lemah dan nista ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar