Khoililla Poenya
Jumat, 23 Agustus 2013
Dari Rembulan ke Memori
semakin terang pantulkan gemilang surya
aku merindumu melebihi siang
dan terseok merangkak malam
jauh yang tak tampak dekat yang tak nyata
keheningan yang sering tercipta
yang dengan hanyut kunikmati
bani Adam dengan tatapan kilatnya
Malang, 20.08.2013
kala lantunan panggilan-Nya yang keempat di hari ini
Senin, 24 Desember 2012
My First Summit!
Senin, 25 Juni 2012
Your Gift
Minggu, 24 Juni 2012
Entah
Jumat, 10 Desember 2010
Sesak
yang terlalu mendera
tak mampu kuredam lagi
kini ku berontak
tak tahan
dengan rintihan hati
yang kian menjerit
Sesak
sesakku olehnya
kesewenangan dan keegoisan
tiada penghargaan, bahkan pengakuan sekalipun
atas apa yang telah ku lakukan
atas apa yang telah kuraih
Sesak
Sesak
Sesak
Sakit
Sakit
Sesak
dan Sakit
Senin, 06 Desember 2010
Menanti Hujan di Tengah Kemarau
Hujan di Tengah kemarau panjang
Sejuknya iringi nafasku
Hirup segarnya hawa kedamaian
Anginnya lembut menerpa dedaunan
Dai pohon-pohon keteguhan
yang kerontang
Tapi, adakah berbuah penantianku ini?
Menanti datangnya hujan di tengah kemarau
Bodohnya aku, menanti hal yang tak mungkin terjadi
ya, begitu adanya aku
Dungu..
Tapi ku yakin,
Suatu saat kan kudapati
Hujan di tengah kemarau
Basahi relung hati
yang kerontang
Minggu, 08 November 2009
Trip to Jamus
HAri ini Minggu, 8 November 2009. Akhirnya setelah lama gak travelling, tadi aku walking-walking bareng family, ke Jamus euy...
Hm.. pas uda sampai di sana ternyata pohon tehnya lagi dibonsai. Yah,, jadi kurang ijo deh keliatannya. ga pa-pa deh, yang penting bisa walking-walking,, haha
Setelah parkir mobil, kami menuju swimming pool xg airnya emang adhem pooul,, hha
Kedua adekKu n dua adek ponakanku langsung nyebur aja. Gak lupa Ayah nemenin adekQ xg kecil xg masih 3 taun. Aku, Ibu, Om Yanto, ma Hanan (adek ponakanku xg laen) gak ikut nyebur. Sebenernya kecewa sih, tapi apa daya. Kakiku masih sakit.
Daripada bengong, ku seduh 2 bungkus mie gelas (hm.. yummi). Abis tu ku makan deh. Enyak enyak enyak...
setelah kecapekan berenang, Yuma, Arrum, n Lutfi balik. Kasihan kasihan kasihan. Mereka pada katelen, kamsudnya menggigil. Ayah ma Galang-adekQ xg kecil-pun ikut nyusul. Tiba-tiba aku kepengen pentol xg dimakan ma Mbak-Mbak yang lagi maenan ayunan. "Buk, Ada uang seribu gak?", aku nanya sama Ibu. "Gak ada. Adanya 5 ribuan.", jawab ibu. "Ya udah. Sekalian semua aja dibeliin." Kuterima uang itu lalu aku membeli pentol dari balik bambu yang disusun seperti pintu jeruji penjara.
"Pak, pentole setunggal ewunan gangsal", kataku sambil memberi uang. Tak lama kemudian pesananku jadi. Kamipun makandengan lahap.
setelah yang renang udah selesai mandi, kamipun pulang.
CApek bgt,, tapi seru!!!